Bank sentral Jepang akan mempertimbangkan lagi pelonggaran kebijakan moneternya bulan ini hingga dua kali lipat target inflasi hingga 2 persen, sebagai kelemahan ekonomi untuk keluar dari deflasi.
Pelonggaran kebijakan itu diambil dalam
bentuk lain kenaikan 101 triliun BOJ yen ($ 1,2 triliun) aset pembelian
dan program pinjaman, yang sebagian besar untuk pembelian obligasi
pemerintah dan tagihan diskon treasury.
Di bawah tekanan kuat dari Perdana
Menteri Shinzo Abe, BOJ kemungkinan akan mengadopsi target inflasi 2
persen pada 21-22 Januari dengan pernyataan bahwa pemerintah berjanji
untuk berani mengambil langkah pelonggaran moneter. Dengan menyertai
target stimulus, BOJ berharap dapat keluar dari deflasi, dan menangkis
tuntutan dari para politisi seperti revisi UU BOJ dalam menjamin
kemerdekaan dalam membimbing kebijakan moneter.
Bank sentral belum mencapai konsensus lebih lanjut. Beberapa pejabat
merasa bank telah menawarkan stimulus cukup untuk saat ini, setelah
menetapkan target 1 persen inflasi Februari lalu dan melonggarkan
kebijakan melalui peningkatan pembelian aset lima kali pada tahun 2012.
Pejabat pemerintah menuntut stimulus
lebih lanjut selain dari target inflasi yang lebih tinggi untuk
mengakhiri deflasi. Harga konsumen yang menjadi barometer inflasi
Jepang, turun 0,1 persen pada November dari tahun sebelumnya.
Tekanan yang diintensifkan BOJ menetapkan
target inflasi 2 persen dan melonggarkan kebijakan “tanpa batas” untuk
mencapainya. Bank sentral berjanji untuk meninjau target harga pada
bulan Januari. Sesuai dengan tuntutan Abe untuk target inflasi 2 persen,
dengan menetapkan tenggat waktu tertentu untuk mencapai tujuan
tersebut.
Sumber : http://financeroll.co.id/news/62297/boj-akan-meringankan-lagi-target-inflasi-ganda
No comments:
Post a Comment