Pound rebound dari level terendah di hampir lima bulan terhadap dolar AS Rabu, menyusul data ketenagakerjaan Inggris yang tak terduga cukup baik di Desember dan setelah risalah pertemuan Bank Sentral Inggris di Januari meruntuhkan harapan untuk langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut.
Pound menguat setelah data resmi menunjukkan bahwa jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran di Inggris turun ke level terendah sejak Juni 2011 pada bulan Desember. Jumlah orang yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran turun sebesar 12.100 di bulan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi untuk kenaikan 100, Kantor Statistik Nasional mengatakan. Sementara tingkat pengangguran turun menjadi 7,7% dari 7,8% pada bulan November.
Sementara itu, risalah pertemuan BoE di bulan Januari menunjukkan bahwa beberapa anggota komite kebijakan moneter lebih yakin bahwa pelonggaran lebih lanjut tidak diperlukan. Risalah ini muncul setelah Gubernur BoE Mervyn King Selasa mengatakan bahwa bank sentral dapat mengulangi pembelian aset jika diperlukan, tetapi itu tidak akan memecahkan masalah pertumbuhan yang mendasari Inggris.
Selain itu Rabu, Perdana Menteri Inggris David Cameron berjanji untuk mengadakan referendum tentang keanggotaan Uni Eropa Inggris sebelum akhir 2017, asalkan ia memenangkan pemilihan umum pada tahun 2015.
Pound terpantau sempat diperdagangkan di level terendahnya terhadap dolar AS sejak 31 Agustus di level 1,5802, terendah pasangan sejak 31 Agustus kemudian menguat ke level 1,5882 selama perdagangan pagi di Eropa, atau naik 0,29%. Pound juga mencatat kenaikan terhadap euro, dengan euro turun 0,18% menjadi 0,8397.
Pemimpin Republik di Parlemen AS akan mengadakan pemungutan suara hari ini untuk memberikan perpanjangan batas utang AS hampir empat bulan, untuk memberi waktu Kongres untuk meluluskan anggaran federal.
Sumber : http://financeroll.co.id/news/63785/pound-rebound-terhadap-dolar-setelah-data-ekonomi-dalam-negeri
No comments:
Post a Comment